RSS

CINTA RASIONAL Vs CINTA EMOSIONAL

Kebanyakan orang memandang cinta adalah lambang dari tergugahnya perasaan, indah karena sering tak bisa diterangkan dengan logika, bahkan kadang-kadang malah menentang logika, berbunga-bunga, dan banyak yang mengatakan bahwa cinta itu buta. Jadi,ganjil juga klo dikaitkan dengan kata 'rasional'.

Istilah rasional di sini bukanlah sesuatu yang sama dengan pelajaran-pelajaran di sekolahan, yang kaku sehingga cinta ibarat penghasil kebosanan. Pengertiannya bukan pula cinta yang penuh perhitungan untung-rugi, cinta dengan banyak pertimbangan, atau cinta yang mengandung vested interest. Cinta rasional adalah cinta yang disadari sepenuhnya, dikehendaki, dan yang terpenting cinta yang ingin menggapai tujuan kemanusiaan yang luhur, cinta yang tidak melawan ketentuan.

Pengertian ini kontras dengan pengertian cinta sebagai tergugahnya emosi saja, atau cinta emosional.
Selama cinta diartikan sebagai perasaan saja, biasanya cenderung untuk menekankan dan mempertahankannya sebagai pengalaman yang sangat pribadi dan tak dapat digambarkan. ''aku yang merasakan cinta ini. kalau kamu anggap tidak masuk akal, terserah. Karena hanya aku yang merasakan dan tak dapat diwakilkan ". Inilah sifat subyektif cinta emosional. Sisi baiknya, cinta jadi indah karena sering timbul secara spontan, tidak dipikir-pikirkan sebelumnya, atau dicari-carikan alasannya. Namun sisi buruknya sangat menonjol, karena subyektif, kita menganggap perwujudan cinta itu semata-mata tergantung pada keinginan kita sendiri, pada selera kita, pada apa yang menyenangkan diri kita.

Banyak contoh yang menunjukkan betapa cinta dapat menjadi suatu sikap yang sangat subyektif ; memanjakan, membuat tak berdaya, memberi toleransi tanpa batas pada perbuatan yang tidak layak, sekedar menjamin sandang-pangan - semuanya ini seringkali diberi merek cinta, walaupun sebagai akibatnya orang yang kita 'cintai' itu ternyata menderita. Contohnya, seorang pria yang sangat protectiv terhadap pasangannya, menghambat gerak pasangannya sebagai alasannya adalah “ini semua aku lakukan karena aku sangat mencintaimu”.

Begitu pula pembagian cinta menurut Kelley, seorang psikolog. Ia membagi cinta menjadi 3 yaitu:
1). Cinta karena nafsu. Cinta jenis ini cenderung tak terkontrol karena hubungan antara dua orang yang atas nama cinta ini dikuasai oleh emosi yang berlebihan. Di sini istilah cinta emosional itu.
2). Cinta pragmatis. Pada cinta jenis ini ada keseimbangan antara rasa suka dan duka, atau ada hubungan timbal balik. Cinta yang membuat pasangan cenderung dapat mengontrol perasaannya. Terkadang cinta seperti inilah bentuk manifestasi dari cinta rasional
3). Cinta altruistik. Cinta yang dimiliki Ibu kepada anaknya yang biasanya disertai kasih sayang tak terbatas.

Jadi, cinta manakah yang kita pilih? Cinta emosional dan subjektif yang dilandaskan akan emosi, kecintaan yang sesaat, perwujudan cinta yang hanya tergantung pada keinginan sendiri dan menyenangkan diri sendiri sedangkan pasangan terluka. Atau Cinta rasional dan objektif yang menyadari sepenuhnya, melihat, memperhatikan, dan mencerminkan tujuan cinta bukan tujuan pribadi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

2 komentar:

Ummi Ubay said...

dek ini kakak^^

dah punya blog ya

mampir ya ke blog k2

^^chika Rei^^

Romli said...

Bener banget, thanks ya

Bagi yang memiliki online shop dan ingin membuat website toko online lengkap, desain menarik, gratis penyebaran, SEO, Backlink, agar usaha nya mudah ditemukan banyak pembeli di internet, sehingga bisa meningkatkan penjualan, klik ya.. Jasa Pembuatan Website Toko Online Murah

Pusat Penjualan Hijab Jilbab Kerudung Terbaru harga termurah di Indonsia : Grosir Jilbab Murah di Indonesia.

Post a Comment