Langerya

hitam itu bukan hanya sekedar kelabu... bukan pula miliknya sang lembayung...

Meski bintang kan datang

Namun impian kita tak boleh melayang

Bersama angin barat yg terpajang

mestinya Di ujung desember nan terang

yaa.... kelam itu akan menerang dikala badai tak lagi datang,.

bersama debu yang disentuh angin...

bersama angin yang dibawa hingga mencapai angan...

bila telah tiba angan kan menjadi asa yang utuh sempurna laksana piramida yang menjulang menjangkau cakrawala..

bukan sekedar mimpi di siang bolong dan anjingpun enggan melolong...

inilah dia impian yang bukan lagi sekedar mimpi..

Mimpi yg menjelma pelangi yg selalu menghiasi dinding hati

kelam.. lagi-lagi kelam itu tertutupi kilauan pelangi

pelangi seakan tak rela bila kelam itu merajai dinding hati...

tak membiarkan ada hati-hati yang terluka meski tersayat angan yang tak jua tergenggam..

"tak perlu risau" hati berbisik... kelam itu ada dalam catatan pemberi kekuatan..

kelam itu ada dalam catatan pelangi

 

sakit.. menghambat setiap gerak lincah yang ku punya...dalam kesakitan kujengkali setiap ubin perjalanan...
hingga terduduk pada kursi di pojokan kelas.. dengan jaket tebal kulindungi diri dari dinginnya AC kelas dan berharap tak lagi memanggil sisa-sisa sakit malam yang lalu..
akhirnya waktu bergerak hingga waktu untuk kembali pada tempat beristirahat yang hangat tiba.. tapi inilah takdir. takdir yang melarang untuk segera untuk pulang dan bermain bersama hangatnya kasur.
hujanpun turun deras dan semakin deras melengkapi kesedihan.
kini.. hujan semakin mendinginkan suasana yang sudah mulai semakin sunyi... yang entah sampai kapan akan menahan dan tidak membiarkan untuk pulang.
lengkaplah sudah kelumpuhan kali ini.. tanpa tenaga, tanpa kendaraan, dan tanpa dukungan alam.. tak bisa bergerak.